TUGAS IBD 5 - Manusia dan Penderitaan
Manusia dan
Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa
sansekerta yang artinya menahan atau menanggung. Derita artinya
menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat
berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk
realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang
berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya
intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh
seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu
penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai
langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan
mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan
kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus
dihadapinya sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar dari
biasanya.
Beberapa penyebab
timbulnya kekalutan mental, yaitu :
1.
Kepribadian yang lemah akibat kondisi
jasmani atau mental yang kurang sempurna
2.
Terjadinya konflik sosial dan budaya
3.
Cara pematangan batin yang salah dengan
memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial
Penderitaan kekalutan
mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1. Kota – kota besar
2.
Anak-anak muda
3.
Wanita
4.
Orang yang tidak beragama
5.
Orang yang terlalu mengejar materi
Penderitaan juga dapat berupa siksaan atau penyiksaan. Asal kata (Bahasa
Inggris: torture) yang digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk
menghancurkan kekerasan hati korban. Segala sesuatu atau tindakan yang
menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan
sengaja dilakukan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam,
hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk
propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan juga
dapat digunakan sebagai suatu cara introgasi untuk mendapatkan pengakuan.
Selain itu, siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai
alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu
pemerintah.
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh
bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap
positif ataupun sikap negatif. Contoh sikap negatif : penyesalan karena tidak
bahagia, sikap kecewa, putus asa, atau ingin bunuh diri. Kelanjutan dari
sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya : anti kawin atau tidak mau
kawin, tidak punya gairah hidup, dan sebagainya. Sikap ini dapat diungkapkan
dalam peribahasa "sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak
berguna", "nasi sudah menjadi bubur". Kelanjutan dari sikap
negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin,
serta tidak memiliki gairah dalam hidup. Selain itu ada juga sikap positif,
contoh sikap positif : sikap optimis dalam mengatasi penderitaan, bahwa hidup
bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari
penderitaan dan penderitaan hanya bagian dari kehidupan.
Sumber :
http://oebudhi.blogspot.com/
Komentar
Posting Komentar